anoa

anoa
lindungi dari kepunahan dengan 'cinta'

Maret 20, 2011

catatan yg tersisa (6)_...

*ANTOLOGI SEBUAH PENGADUAN *

bara duka kembali menggumpal didada,
sesak....
meruntuhkan semua kepercayaan diri yang dengan keteguhan 'bima' kubangun.
aku kembali harus menusukkan belati di dadaku
rela.....aku (nyaris) mati
sekarat....
di antara puing-puing/ harapan/cita-cita yang ku gelar
---------------------------------------
Tuhan....
sujudku dilantai rumahMu yang dingin
menyebut/memanggilMu 
berulang-ulang. meminta kasihMu yang ke........ (entah?)
aku runtuh di hadapanMu ya Allah,
terlampau jauh aku meninggalkanmu
terlampau lama tak lagi bertandang
kal (itu) dada lapangku berkehendak meraih segala nafsu birahi dunia dan mencicipi manisnya tuba duniawi//////////
ya Allah......
kini // galur luka menggorok kemerdekaanku
dan ketika aku bertopang pada putus-asa yang tak berujung.........
aku kembali
mengurai segala pedih
tentang kematian karsaku
tentang jasadku yang kokoh tanpa nurani
tentang....penjara kebebasanku
meski Engkau 'mungkin' bosan dongengku yang tak jua berubah judul
tapi...Engkau adalah mata air yang menyeka
segala kekotoran, dan membiarkan aroma keluh ditimpakan untukMu.
ataukah aku terlampau dungu dan buta akan hakekat
tentang seorang 'laki-laki'?
yang senantiasa kalah menentang rasa malu hingga....
setiap saat harus rela mengubur ke'aku'anku meski tanpa nisan kebanggaan?
harap maklum Tuhan...
kepedihan dan rasa mati telah menjadi bayanganku/ hingga.....
ma'afkan aku Tuhan
jika aku memutus benang panjang perjalananku

( selasa, 07 september 1999
usai badai yang menghempaskanku
di kendari beach )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar